Pages

Sunday, July 18, 2010

Red Dragonfly, Motor Pertama Yamaha

Yamaha YA-1 merupakan motor pertama yang diproduksi oleh produsen motor Yamaha. Diproduksi pertama kali pada Agustus 1954, motor ini dikembangkan dari hasil riset yang dilakukan Presiden Yamaha Motor saat itu, Genichi Kawakami, ke pabrik-pabrik motor dari Amerika hingga Jerman.
Yamaha YA-1 atau yang dikenal juga dengan
Atobo atau Red Dragonfly merupakan sepeda motor dengan spesifikasi pendingin udara, 2-stroke, mesin berkapasitas 125 cc dengan satu silinder mesin. Pada awal diciptakan, motor ini sempat melakukan ujicoba sejauh 10 ribu km untuk memastikan bahwa Red Dragonfly merupakan motor kelas atas.
Red Dragonfly
Yamaha YA-1 (Red Dragonfly) [Foto: ridingdbeast.wordpress.com]
Memasuki tahun 1955 atau setelah usai Perang Dunia II, Kawakami mengemukakan pemikiran bahwa untuk mulai membangun kembali Jepang seusai perang diperlukan alat transportasi yang terjangkau. Berangkat dari pemikiran tersebut, Red Dragonfly pun mulai diproduksi secara massal dan mendulang sukses besar di pasaran.
Bermodal kesuksesan gemilang yang diraih Red Dragonfly, Yamaha Motor Co Ltd pun resmi didirikan pada 1 Juli 1955. Diawali dengan 274 orang karyawan pada saat pertama berdiri, Yamaha sanggup memproduksi 200 unit sepeda motor setiap bulannya.
Pada tahun yang sama, Red Dragonfly memenangkan dua kompetisi balap motor terbesar di Jepang, yaitu Mount Fuji Festival dan Asama Highlands Festival. Tahun berikutnya, motor ini kembali membuktikan ketangguhan dan kecepatannya pada kedua ajang yang sama dan menjadi yang terbaik di kelas 125 cc.
Pada 1956, model kedua Yamaha YA-1 kembali diluncurkan dengan kapasitas mesin 175 cc, silinder tunggal, dan 2 stroke. Pengembangan untuk motor ini terus dilakukan Yamaha di tahun 1957 dengan menghadirkan YD-1 250 cc yang sanggup memenangkan ajang race Mount Osama di Jepang.
Prestasi motor-motor Yamaha terus berkibar di berbagai ajang kompetisi balap bergengsi pada 1950-an. Pada tahun 1958, Yamaha menjadi manufaktur sepeda motor Jepang pertama untuk memasuki arena perlombaan internasional, dan memenangkan enam tempat yang mengesankan di Grand Prix Catalina ras di Amerika Serikat.
Masih di tahun yang sama, Yamaha bertindak cepat dan mulai memasarkan sepeda motor melalui distributor independen, Cooper Motors, di California. Kesuksesan di ajang kompetsi ikut melambungkan nama Yamaha di industri sepeda motor dunia. Kapasitas produksi motor yang sanggup dihasilkannya pun terus meningkat hingga 15.811 motor pada tahun 1957. Kapasitas
ini terus melonjak di tahun 1960 dengan 138 ribu unit motor atau hampir enam kali lipat dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
Sepeda motor untuk segmentasi sport pun dihadirkan Yamaha pertama kalinya pada 1959 lewat nama YDS-1. Hadir dengan lima speed gearbox, YDS1 semakin memantapkan posisi Yamaha sebagai produsen sepeda motor yang sukses.
Yamaha YDS-1
Yamaha YDS-1 [Foto: ridingdbeast.wordpress.com]
Menyusul berakhirnya Perang Korea, perekonomian Amerika Serikat pun mengalami booming luar biasa, sehingga ikut mendorong ekspor Jepang. Salah satunya motor Jepang ke Negeri Paman Sam tersebut. Tahun 1963, ekspor motor Yamaha ke AS mencapai 12 ribu unit motor dan satu tahun setelahnya, pabrikan ini mampu menjual 36 ribu unit motornya di pasaran Amerika. Puncak ekspor motor Yamaha di AS terjadi pada 1964, di mana Yamaha mampu menjual 87 ribu unit motor.
Memasuki 1963, Yamaha memproduksi motor 250 cc, twin cylinder dan berpen dingin udara. Motor ini mendongkrak po pularitas Yamaha di seantaro Jepang dan meningkatkan produksi Yamaha mencapai 244 ribu unit motor di tahun 1965.***dita/khoirul/rep

Sumber : http://infokito.net/index.php/rRed-dragonfly-motor-pertama-yamaha

No comments: