Pages

Saturday, March 19, 2011

Cerita Di Balik Masjid Agung Keraton Buton

Sebagai kerajaan Islam, sudah barang tentu salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Buton adalah Masjid Agung yang dibangun pada tahun 1712 ini dibangun oleh Sultan ke-19 Buton yaitu Sultan Sakiuddin Darul Alam.

Masyarakat Buton percaya bahwa di Masjid ini terdapat lubang
pusat bumi yang bisa membuat orang menghilang. Tapi sebetulnya lubang yang dipercaya sebagai pusat bumi adalah sebuah terowongan vertikal berukuran 2 x 2 m dan memiliki jalan tembus di kawasan pantai Buton. Kini gua tersebut sudah tidak dibuka lagi karena khawatir sudah rapuh. Ketika masa penjajahan Belanda jika ada penyerangan ke kota, warga menyelamatkan diri ke dalam masjid dan lari keluar melalui lorong rahasia tersebut. Karena banyak yang tidak tahu kemana perginya orang yang memasuki terowongan tersebut, maka keluarlah mitos bahwa lubang di masjid itu merupakan titik pusat bumi yang bisa membuat orang hilang atau menghilang.

Masjid yang dipugar pada tahun 1930-an di masa pemerintahan Sultan Buton ke-37 ini memiliki arsitektur Indonesia dengan 12 pintu di keempat sisinya dan 12 jendela di bagian atas. Maksud dari jumlah pintu dan jendela tersebut adalah menyesuaikan dengan jumlah pintu pada benteng Wolio yang juga berjumlah 12. Selain keunikan bangunannya, Masjidf Agung Buton ini sampai sekarang masih mempertahankan prosesi khusus yang berkaitan dengan kegiatan peribadatannya seperti ketika adzhan dikumandangkan, 9 orang berpakaian lengkap khas kesultanan Buton turut menyertai sang muadzim. Sedangkan ketika selesai shalat, seluruh jamaah beserta imam bersalaman satu sama lain secara bergantian dengan posisi duduk penuh khidmat, sebuah tradisi yang hampir punah di banyak tempat di Indonesia.

Sumber : http://travel.detik.com/read/2010/12/09/092807/1512948/1025/cerita-di-balik-masjid-agung-keraton-buton

No comments: